Master Limbad, yang menjuarai kontes The Master, magic contest pertama di Indonesia ternyata dalam kehariannya adalah seorang yang ceriwis, suka berbicara terbuka dan ceplas-ceplos, namun mengapa Limbad menjadi pendiam dalam setiap penampilan magic shownya?
Warga Desa Dukuhsalam Nomor 119 RT04/ RW V Kecamatan Slawi ini sebenarnya ceriwis, ternyata dia diharuskan diam karena telah membuat kontrak kerja dengan Star Media Nusantara (SMN) dengan risiko tinggi. Jika keceplosan bicara ke media elektronik atau di depan khalayak umum, pesulap ini akan didenda Rp 1 miliar.
Hal ini baru terungkap ketika ditemui wartawan Suara Merdeka saat Lebaran di kampung halamannya Limbad, dengan rambut ikal panjang, pendiam, kuku jari hitam, menyeramkan dan membawa seekor burung di pundaknya, mirip dengan sosok tokoh di film The Crow.
Dedikasi Limbad pada dunia magic tak diragukan lagi. Semangat, tekadnya dan dedikasinya terhadap pekerjaan sebagai magician patut diacungi jempol. Keberhasilannya menyelesaikan atraksi spektakuler di acara ulang tahun RCTI, diam mematung hingga 20 jam, tahun lalu, layak mendapatkan sebuah apresiasi besar.
Warga Desa Dukuhsalam Nomor 119 RT04/ RW V Kecamatan Slawi ini sebenarnya ceriwis, ternyata dia diharuskan diam karena telah membuat kontrak kerja dengan Star Media Nusantara (SMN) dengan risiko tinggi. Jika keceplosan bicara ke media elektronik atau di depan khalayak umum, pesulap ini akan didenda Rp 1 miliar.
Hal ini baru terungkap ketika ditemui wartawan Suara Merdeka saat Lebaran di kampung halamannya Limbad, dengan rambut ikal panjang, pendiam, kuku jari hitam, menyeramkan dan membawa seekor burung di pundaknya, mirip dengan sosok tokoh di film The Crow.
Dedikasi Limbad pada dunia magic tak diragukan lagi. Semangat, tekadnya dan dedikasinya terhadap pekerjaan sebagai magician patut diacungi jempol. Keberhasilannya menyelesaikan atraksi spektakuler di acara ulang tahun RCTI, diam mematung hingga 20 jam, tahun lalu, layak mendapatkan sebuah apresiasi besar.
http://asalasah.blogspot.com/2013/02/alasan-kenapa-si-limbat-sangat-jarang.html